Cerita versi humor tentang koruptor yang dipulangkan BIN:
Si koruptor rela saja ditangkap BIN dan dibawa pulang ke Indonesia dengan mudah karena konon dulu para koruptor pun sudah menyadari kesalahannya dan berniat menyerahkan diri. Tetapi ternyata usut punya usut proses menyerahkan diri di jaman itu tidak mudah dan berbelit-belit. Akhirnya mereka memutuskan menghabiskan uang korupsinya dengan berwisata ke luar negeri. Begini kira-kira ceritanya menurut salah satu koruptor yang baru ditangkap.
-o0o--
Seorang koruptor kelas kakap, ketika di jaman reformasi, tiba-tiba ia berniat menyerahkan diri.
Ia pergi ke kantor kejaksaan, menemukan loket yang diperlukannya untuk penyerahan diri itu, dan langsung menemui petugas disitu.
"Dengar, Sobat," katanya. "Saya koruptor kelas kakap, dan saya bermaksud menyerahkan diri. Siapa yang harus saya temui?"
"Lantai dua, kamar 218," jawab si petugas.
Si koruptor kita sampai di kamar 218.
"Saya koruptor kelas kakap, dan bermaksud menyerahkan diri," katanya.
"Apa bidang korupsi Anda? Gratifikasi, penggelembungan dana proyek, BLBI, terima suap?"
"BLBI."
"Lantai enam, kamar 613."
Sang koruptor tiba di kamar 613.
"Saya koruptor di bidang BLBI, dan saya bermaksud menyerahkan diri."
"BLBI berapa? Diatas atau di bawah 1 T?"
"Di atas 1 T."
"Lantai tujuh, kamar 742. Ia tiba di kamar 742.
"Saya koruptor di bidang BLBI dengan jumlah di atas 1 T, dan saya ingin menyerahkan diri."
"1 T untuk seorang diri atau dibagi-bagi?"
"Untuk seorang diri."
"Lantai sembilan, kamar 936."
Seraya terengah-engah, koruptor itu tiba di kamar 936.
"Saya koruptor kakap di bidang BLBI dengan jumlah di atas 1 T dan uang saya gunakan untuk diri sendiri, dan saya ingin menyerahkan diri."
"Dengarkan, Sobat. Bukankah sekarang sudah pukul enam petang? Acara pemeriksaan sudah selesai. Datanglah besok. ..."
Post artikel homor terkait:
- Seorang politisi Indonesia dan Senator Australia
- BeBe Ingin Jadi Intel
- Kebijakan Baru Untuk Wakil Rakyat